seperti biasa aku hanya duduk
menanti sesuatu dari telapak tangan
ada apa gerangan dengan hari
kemarin aku masih tersenyum
tersipu karena gurauan picisanmu
dan kini semua tak berguna
kau berikan aku suatu kenikmatan
kurenggut dan kupahami
gurauan kehidupanmu yang begitu rumit
mesiki tak serumit matematika
meski tak semistis alam baka
bisakah kau pahamkan aku akan segala yang kulihat
di bangku cadanganku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar